Sunday, 1 May 2016

Belajar Teknik Sound System : Kompresi Drum


Belajar Teknik Sound System : Kompresi Drum

Suara bass drum yg nendang adalah sesuatu yg penting didalam sebuah campuran audio ada beberapa cara yg dapat kalian coba untuk mendapatkannya.

Kadang hanya dengan menggunakan kompresor audio yg tepat pun sudah bisa, tapi seringkali membutuhkan beberapa penyesuaian parameter untuk mendapatkan karakter suara yg kalian cari.

Berikut beberapa panduan praktis tentang kompresi untuk drum.

“ Akan sangat baik jika setiap pemain drum memainkan setiap ketukan pada kick drum dan snare dengan intensitas yg sama, namun sayangnya itu tidak mungkin bahkan oleh seorang pemain drum terbaik di dunia sekalipun. Ketika intensitas berubah dari ketukan ke ketukan lainnya, nyawa dari lagu akan terasa tidak teratur, karena perubahan sekecil apapun dari level akan membuat drum terasa kurang penuh seperti yg seharusnya. Kompresi bekerja untuk menyamakan level pukulan yg tidak teratur itu dan membantu mendorong kick dan snare drum ke depan trek lagu untuk membuat mereka terasa lebih nendang. Mari kita lanjutkan ke cara kerja dari teori ini.

Teknik Kompresi

Sebelum kita masuk lebih dalam, berikut sedikit teknik untuk mempersiapkan sebuah kompresor audio. Tak terbatas hanya untuk drum saja ,instrumen, vokal atau sumber audio lainnya juga sama pada dasarnya.

1. Mulailah dengan mengatur waktu attack sepelan mungkin, dan waktu release secepat mungkin pada unit kompresor.

2. Naikkan waktu attack sampai suara instrument terdengar tumpul atau mendem (ini terjadi karena kalian mengompres porsi attack dari suara). Berhentilah menaikkan waktu attack di titik ini dan turunkan sedikit agar suara tetap terdengar penuh.

3. Sesuaikan waktu release dari attack yg pertama, volume selayaknya kembali ke level normal paling tidak sebanyak 90 persen pada ketukan berikutnya. Jika ragu ragu, akan lebih baik untuk mengatur waktu release yg lebih pendek ketimbang panjang.

4. Atur rasio diatas nilai 1:1. Umumnya pada drum, rasio yg paling rendah menyediakan suara yg paling nendang, hal ini dikarenakan transien suara dari yg dihasilkan oleh suara drum dapat terdengar. Posisi rasio 2:1 atau 1.5:1 umumnya akan terdengar bagus.

5. Bypass kompresor untuk mengecek perbedaan level. Jika ada, naikkan tingkat gain atau kontrol output sampai volume terdengar sama ketika di bypass.

Merekam Trek vs Campuran

Pada umumnya, kebanyakan insinyur tata suara tidak akan melakukan kompresi yg berlebihan, walaupun begitu , didalam proses rekaman yg hasilnya tidak dapat kalian ubah setelahnya. Beberapa insinyur suka sedikit membatasi instrument sebesar satu atau dua dB hanya untuk sedikit mengontrol suara transien. Sebuah kompresor beralih fungsi menjadi pembatas ketika rasio di atur ke posisi 10:1 atau lebih. Jika kalian melakukan ini , pastikan pembatas hanya masuk ketika sinyal mencapai puncak yg paling tinggi. Jika dibatasi secara konstan , mungkin akan terdengar berlebihan dan kalian akan menyesal karena ini tidak dapat diubah. Turunkan kontrol threshold agar pembatas hanya bekerja membatasi transien yg berlebihan saja.

Mengompres Kick dan Snare Drum

Pertanyaan paling besar bagi para insinyur tata suara dalam hal kompresi drum adalah “seberapa banyak?” . Ini semua tergantung suara drum itu sendiri dan kemampuan dari pemainnya. Sebuah drum yg dipersiapkan dengan baik dalam sebuah ruangan yg bagus pula alhasil akan terekam dengan baik pula, dan seorang pemain drum yg berpengalaman biasanya tidak membutuhkan banyak kompresi karena setiap pukulannya cukup seimbang. Namun seorang pemain drum yg handal pun akan terbantu dengan sedikit kompresi , satu atau dua dB akan sangat membantu menyempurnakan hasil rekamannya. Dengan jumlah kompresi yg seminim itu, persiapan kompresor menjadi tidak terlalu krusial, terutama pada bagian attack dan release.

Kadang kala kalian membutuhkan suara kick atau snare yg dapat menerobos keseluruhan campuran dan terasa didepan, dan itulah saatnya tambahan 3 sampai 6dB akan membantu kalian mendapatkannya. Disinilah persiapan kompresor menjadi sangat penting karena kalian mengisi suara kompresor ke dalam drum. Pastikan kalian sudah mengutik kontrol attack dan release dengan benar, dan cobalah beberapa jenis kompresor yg berbeda. Kalian akan menemukan bahwa kompresor yg berbeda akan memiliki reaksi yg berbeda beda pula, bahkan dengan pengaturan yg sama, jadi penting untuk kalian bereksperimen. Ingatlah ini , jika waktu attack terlalu cepat, suara drum akan terdengar kurang nendang, disamping jumlah kompresi yg kalian gunakan.

Mengompres Mikrofon Ruangan

Mikrofon ambient ruangan dimaksudkan untuk menggabungkan badan suara dari drum agar terdengar utuh, dan bisa terdengar bagus melalui penambahan kompresi dengan jumlah yg pas mulai dari 6 sampai 10dB. Faktanya, banyak praktisi sound system professional lebih condong ingin suara dari ruangan dikompres sampai padat, seringkali lebih dari 10dB.

Masalahnya adalah, semakin banyak kompresi yg kalian gunakan,semakin banyak suara ambient ruangan yg ikut terangkat. Ini akan menjadi hal yg tidak penting jika kalian merekam didalam sebuah ruangan yg bagus , namun jika ruangan tersebut memiliki banyak pantulan dan langit langitnya cenderung rendah, kalian mungkin akan ikut mengangkat sesuatu yg rada meganggu kedalam trek. Salah satu trik untuk mengatasi hal ini adalah dengan menyesuaikan waktu attack agar lebih pendek dari biasanya untuk memotong suara transien awal dari drum, lalu isi dengan suara ruangan dibawah trek drum lainnya.

Sedikit catatan disamping seberapa bagusnya mikrofon yg digunakan untuk menangkap suara ruangan, semakin banyak kalian menggunakannya , semakin sedikit ruang untuk instrument lainnya duduk didalam trek lagu. Semakin banyak instrument digunakan , semakin repot untuk kalian tata penempatannya . Nyatanya , tidak terlalu banyak ruang yg tersedia untuk sebuah campuran audio .”

Demikian sedikit pembahasan tentang Belajar Teknik Sound System : Kompresi Drum kita kali ini, semoga artikel ini dapat menambah wawasan kalian didalam dunia sistem tata suara . Sampai jumpa di artikel berikutnya. Salam

No comments:

Post a Comment