Tuesday, 15 March 2016
Belajar Teknik Sound System : Harmonisasi
Pada kesempatan kali ini kita akan mengulas tentang Belajar Teknik Sound System : Harmonisasi
Talenta seorang insunyur sistem tata suara diuji dengan materi vokal. Rentang dari seorang penyanyi, karakteristik frekuensi dan gaya vokal semuanya berkontribusi ke sebuah jenis suara yg spesifik dan bagaimana itu di tempatkan didalam campuran.
Aransemen lagu adalah pengaruh yg lain. Semuanya memungkinkan, baik seorang penyanyi utama dengan vokal latar, beberapa penyanyi utama yg tampil bergantian , penyanyi tamu , duet dan banyak kombinasi lainnya, dan faktor ini adalah hal lain yg berperan didalam proses pencampuran audio.
Denagn begitu banyak variasi dan kemungkinan, berikut beberapa strategi praktis yg dapat membantu kalian menangani situasi tersebut.
Keluar dari rentang
Tom Jones sekali waktu pernah berkata bahwa dia ditawari sebuah lagu yg tidak dapat dinyanyikan oleh siapapun karena diluar dari rentangnya. Dia menjelaskan bahwa kebanyakan artis pop tidak memiliki rentang untuk menyanyikan lagu lagu tertentu, dan ketika dinyanyikan oleh penyanyi yg bersifat “operatis”, mereka membuat lagunya terasa seperti “operatis.”
Dari pengalam pribadi, kami tau kalau vokalis sering bernyanyi diluar rentang mereka, namun itu tetap tergantung pada kami untuk membuat suara mereka terdengar bagus. Pada akhirnya ,mereka dan pendengar mengharapkannya.
Kuncinya adalah mengenali properti frekuensi yg berubah keluar dari rentang, yg mana merusak kinerja penyelarasan vokal yg bekerja ketika didalam rentang. Pada frekuensi 1.5 kHz mungkin perlu dipotong sebesar 6 dB. Dengan kata lain, waktunya untuk mencapur ulang.
Kami menemukan hal ini kerap terjadi pada banyak penyanyi umumnya, dimana hanya level volume saja yg tetap sama. Rubah penyaringan frekuensi atas atau biasa disebut dengan high pass filter atau disingkat HPF dan cari frekuensi yg kasar. Bernyanyi diluar rentang seringkali mempertegas frekuensi mulai dari 500 Hz sampai 2 kHz (pada umumnya),tergantung penyanyinya berada pada rentang diatas atau dibawah.
Dan juga, lakukan evaluasi ulang pada bagian presence (1.5 kHz sampai 8 kHz) dan kejernihan (2 kHz sampai 9 kHz). Semakin tinggi nada nya, semakin perlu dilakukan penyesuaian pada frekuensi tersebut.
High Pass
Fitur HPF yg sebelumnya disebutkan adalah alat yg sangat diperlukan untuk mencampur suara vokal, digunakan sesuai dengan ukuran band. Untuk grup musisi yg lebih banyak anggotanya, biarkan instrument bass menangani bagian frekuensi rendah, dan keluarkan frekuensi bawah dari vokal. Hal ini menghilangkan suara vokal rendah bersama dengan suara bising panggung yg kerap ikut masuk kedalam mikrofon.
Jika bekerja dalam grup yg lebih sedikit, akan sedikit membantu jika kalian mematikan fitur HPF. Contohnya saat pertunjukan duo dengan seorang gitaris dan vokal, ini akan memberikan “ruang” yg dapat membuat suara rendah berguna untuk sebuah hasil campuran yg lebih “hangat ” dan terdengar lebih alami.
Titik pemotongan frekuensi dari HPF biasanya berada pada nilai 80 Hz sampai 100 Hz, namun variabel HPF dapat disesuaikan lebih tinggi lagi dan sangat fleksibel untuk situasi tertentu. Biasanya kami mengatur filter saringan vokal pada posisi 140 Hz dampai 160 Hz, dan paling tinggi 180 Hz tergantung dengan penyanyinya.
Dan selalu ingat bahwa property frekuensi dari mikrofon dapat mendorong frekuensi yg lebih rendah, contohnya Shure SM58 meredam frekuensi bawah disekitar 120 Hz.
Rencana Cadangan
James Taylor dikenal memiliki penyanyi latar yg handal dari tahun ke tahun, termasuk Arnold McCuller dan David Lasley. Keduanya memiliki karakter suara yg dapat dengan mudah dipergunakan untuk mengisi vokal utama.
Melalui proses diatas dan menggabungkannya , keduanya menghasilkan sebuah kombinasi suara yg indah, yg mana membuat pekerjaan insinyur sound system menjadi lebih mudah dalam menjaga suara vokal Taylor tetap berada diatas.
Mencampur vokal latar dimulai dengan menempatkan mereka sebagai pemain pendukung, berbeda dengan vokal utama. Pertama ,kalian perlu sedikit membersihkan , menghilangkan suara yg tidak diinginkan secara umumdan biasanya memotong frekuensi rendah.
Berikutnya , satukan mereka bersama dengan target hasil suara yg menyatu satu dengan lainnya. Fokus nya adalah mengurangi keunikan dari masing masing suara vokalnya. Sementara vokal utama perlu dipoles sampai bisa dimengerti dengan jelas, vokal latar tidak terlalu memerlukan kejernihan suara dikarenakan mereka berperan sebagai pemain pendukung saja.
Aransemen lagu harus disesuaikan dengan kadar volume penyanyi utama. Mereka dapat ditempatkan bersama dengan penyanyi utama pada saat chorus atau bermain improvisasi, layaknya seperti instrument pendukung. Efek juga dapat digunakan untuk menambahkan pembeda. Tambahkan lebih banyak efek gema atau reverb ke penyanyi latar dapat menjauhkan suara mereka kebelakang, dimana pada saat yg sama memberikan ruang yg lebih di depan untuk vokal utama.
Duel Duet
Sebagai insinyur pencampuran audio , kita tidak selalu diberikan penyanyi yg harmonis. Masalahnya dapat terjadi pada aransemen lagu atau disaat suara saling berbagi karakteristik yg sama didalam rentang frekuensi yg sama. Ketika berhadapan dengan situasi seperti ini , kami mendapatkan hasil yg lumayan dengan menempatkan suara vokal sedikit lebih ke tengah aransemen untuk menambahkan definisi sementara memperhalus suara vokal lainnya.
Ketika vokalis saling berbagi sebuah lagu , gunakan pembeda dari penyanyi yg terdengar lebih bagus untuk mendefinisikan lagu , dan sementara memotong beberapa dB pada rentang yg sama di vokal yg lainnya ,jadi suara mereka tidak saling beradu berebut ruang yg sama. Alternatifnya , keduanya dapat diperhalus dan itu tergantung pada faktor unik dan situasinya.
Elemen Fantastis
Didalam buku Rahasia Mixing untuk studio kecil, Mike Senior menjelaskan bagaimana kesan “fantastis” dari sebuah lagu perlu untuk ditumbuhkan selagi lagunya berputar , bait ke chorus dan seterusnya. bait pertama memiliki energi dan chorus masuk dengan lebih banyak energi. Selanjutnya , campuran sedikit mundur sampai bait berikutnya selesai sementara membangun intensitas.
Elemen fantastis dapat tumbuh selagi lagu bermain, namun itu juga dapat mengalir begitu saja. Contohnya lagu pop “What Do You Mean,” yg dinyanyikan oleh Justin Bieber , lagu ini cukup mengalir dan terdengar fantastis. Instrumen berlapis pada 30 detik pertama dan pada detik ke 45, campuran kembali kebelakang ke titik awal. Lagu ini memiliki tiga pola yg terdiri dari aransemen instrument yg mana berubah sedikit di kesluruhan lagunya, yg akhirnya membawa lagu ke menit 2:18 dimana lebih banyak irama didalamnya.
Ketika mlakukan campuran music hidup, harapannya adalah kita dapat bekerja dengan sebuah band yg mebgerti akan sebuah aransemen yg bagus dan berubahnya dinamika lagu. Ketika berurusan dengan band pemula, ada beberapa opsi untuk menciptakan pergerakan dan elemen fantastis, dan campuran vokal memainkan peran yg besar didalam prosesnya. Pergerakan lagu dapat dimanipulasi, pada level dasar, dengan saluran vokal, campuran grup dan master. Grup yg diisi dengan instrument seperti guitar, keyboard, drum, perkusi dan vokal dapat memudahkan perubahan intensitas didalam lagu.
Saluran vokal memungkinkan perubahan vokal utama dan latar dalam berinteraksi. Bait kedua bisa diatur lebih halus agar dapat mengarah ke chorus yg lebih kuat. Untuk chorus terakhir, vokal latar mungkin dapat sekeras vokal utama. Untuk alasan ini beberapa insinyur sound system tetap mempersiapkan tangan kanannya pada saluran vokal.
Volume master memungkinkan tingkat suara keseluruhan dari lagu dapat dibangun , cara yg mantap untuk mengakhiri sebuah pertunjukan. Coba hal ini dengan memulai lagu terakhir pada tingkat volume yg sama seperti lagu lainnya namun naikkan sedikit pada saat chorus kedua dan permak itu ke keseluruhan lagu. Pada bagian akhir lagu, menaikkan volume master secara halus dapat membuat penonton lebih heboh.
Vokal dapat membuat atau merusak sebuah lagu. Manfaatkan strategi ini untuk meracik vokal agar terdengar mantap ke dalam berbagai jenis musik.
Demikian sedikit artikel Belajar Teknik Sound System : Harmonisasi kita kali ini, semoga bermanfaat. Salam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment